Imaduddin Utsman Al-Bantanie
Berikut profile dari penulis produktif yang menyingkap sejarah Habib yang dikupas habis oleh Kiai asal Banten.
Menyingkap sejarah Habib di Nusantara, sekarang memperoleh tanggapan dari beragam kelompok, KH Imaduddin Utsman Al Bantani menulis buku mengenai sejarah Habib.
Biodata komplet dari KH Imaduddin Utsman Al Bantani kami suguhkan selengkapnya di bawah ini untuk dipahami dengan luas.
Beliau adalah Keluarga Besar Nahdliyyin panggilan dekat dari masyarakat Nahdlatul Ulama di Banten yang menyingkap sejarah Habib di Nusantara.
Beliau memiliki nama komplet KH Imaduddin Utsman Al Bantani yang terlahir di Cempaka-Kresek, Kabupaten Tangerang, pada Ahad, 15 Agustus 1976 (19 Sya’ban 1396).
Kiai Imad adalah siswa ulama besar Banten dari Pesantren Ashabul Maimanah Sampang Tirtayasa beliau ialah Al Maghfurullah Syaikhunal Kirom KH Muhammad Syanwani Al Bantani.
Biodata komplet dan profile KH Imaduddin Utsman Al Bantani dikenali sebagai pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum yang beralamatkan berada di Daerah Cempaka, Dusun Kemresek, Kecamatan Kemresek, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.
Sebagai seorang ulama asal Banten, KH Imaduddin Utsman Al Bantani mempunyai disiplin keilmuan Islam dengan titik konsentrasi dalam segmentasi Fikih, Ushul Fikih, Tafsiran, dan Hadits.
Beliau dilihat oke dalam kepenguasaan pengetahuan nahwu, shorof, bayan dan ma’ani sebagai persyaratan khusus seorang ulama bisa mengeruk hukum dari Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab beberapa ulama sebelumnya.
Diceritakan KH Imaduddin Utsman Al Bantani dibesarkan di lingkungan Pesantren, di Dusun Kemresek, Tangerang Banten.
Di Belakang tempat tinggalnya, ada sebuah pesantren tua yang dibangun oleh Kyai Ahsan Cempaka, tetap famili dari ibundanya.
KH Imaduddin Utsman kecil mendapatkan tuntunan dari 2 orang pamannya yang disebut ulama alumnus Tebuireng Jombang yakni, KH. Mahfudz bin Muhammad dan KH. Syarif Jauhari bin Naib.
Ada juga figur ulama KH Zainuddin bin Mustofa dan KH Mahfudz bin Syatibi, KH Muhammad Syafi’i bin KH Busyro, dan Syekh Astari bin Maulana Ishaq asal Cakung terdaftar memberi warna perjalanan Imaduddin Utsman Al Bantani saat mengangsu keilmuan agama Islam.
Pada usia tujuh tahun. Kiai Imad dipercayakan di Madrasah Diniyah Al Makna di bawah bimbingan KH Rashihun Fil Ilmi, ulama alumnus Tebuireng di Pendawa untuk mengaji beberapa dasar pengetahuan agama seperti Membaca Al Qur’an, pengetahuan Khat, Imla, insya, pengetahuan Nahwu, Kitab al Jurumiyah dll.
Saat beliau masuk umur ke 15 tahun dia mengawali pengembaraan ilmiah ke beragam ponpes.
Dalam pendidikan resmi KH Imaduddin Utsman Al Bantani tempuh pendidikan:
I. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kemresek III
II. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Kemresek Kabupaten Tangerang
III. Madrasah Aliyah (MA) Ashhabul Maimanah di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.
IV. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten di Serang (saat ini jadi UIN SMH Banten, dengan gelar Sarjana Agama)
V. Institut Pengetahuan Al-Qur’an (IIQ), Jakarta dan mendapat gelar Magister Agama.
Rupanya, KH Imaduddin Utsman selainnya tempuh pendidikan resmi, dia dikenal juga suka mengelana cari ilmu dan pengetahuan, terutama dalam beberapa pesantren di Indonesia.
Pada diri Imaduddin Utsman Al Bantani mengucur darah Nahdlatul Ulama (NU).
Meng ikuti tapak jejak keluarganya, semenjak usia muda dia aktif di pengurusan Nahdlatul Ulama.
– Di tahun 2006-2011 dia memegang Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Kemresek Kabupaten Tangerang.
– Di tahun 2018, dia memegang Wakil Katib Pengurus Daerah Nahdlatul Ulama Propinsi Banten.
– Tahun 2020-sekarang dia memegang sebagai Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Daerah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten.
– Dia jadi penasihat Angkatan Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Propinsi Banten dan Rijalul Ansor Kabupaten Tangerang.
– Pada Pengurusan PBNU 2022-2027, dia diamanahi sebagai anggota Instansi Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
KH Imaduddin Utsman Al Bantani banyak menulis dalam Bahasa Arab, Indonesia atau Bahasa Jawa Banten. Berikut kreasi kitab-kitab yang ditulisnya;
a. Kitab “Al-Fikrah al-Nahdliyyah fi Ushuli wa Furu’I ahl al Sunnah wa al Jama’ah,” (Bahasa Arab: Fikih, Akidah dan ke-NU-an).
b. Kitab “Al-Syarah al-Maimun fi Syarh al-Jawhar al-Maknun,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Balaghah).
c. Kitab “Al-Ibanah fi Syarh Matan al-Rahbiyah,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Waris).
d. Kitab “Al-Jalaliyah fi al-Qawaid al-Fiqhiyyah,” (Bahasa Arab: Aturan-Kaidah Fikih).
d.Kitab “Talkhis al-Hushul fi Syarh Nadzom al-Waraqat fi Ilm al-Ushul,” (Bahasa Arab: Ushul Fikih).
e. Kitab “Al-Fath al-Munir fi Syarh Nadzam al-Tafsir li al-Syaikh al-Zamzami,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Tafsiran).
f. Kitab “Nihayat al-Maqshud fi Syarh Nadzom al-Maqsud,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Shorof).
g. Kitab “Al-Anwar al-Bantaniyah fi Ikhtilaf Ulama al Basrah wa al-Kufah,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Nahwu).
h. Kitab “Al-Burhan ila Tajwid al-Qur’an,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Tajwid).
i. Kitab “Al-Ta’aruf lil Mubtadi’in li suluk al-Tasawwuf,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Tasawuf).
j. Kitab “Al-Nail al-Kamil fi Syarh Matn al-Awamil,” (Bahasa Arab: Pengetahuan Nahwu).
k. Kitab “Al-Qawl al-Mufid fi Hukmi al-Mukabbir al-Shaut fi al-Masajid,” (Bahasa Arab: Fiqih Mengenai Hukum Speaker).
l. Kitab “Al-Qawl al-Labib fi Hukm al-Talaqub bi al-Habib,” (Bahasa Arab: Fiqih Mengenai Hukum Bertitel Habib).
m. Kitab “Tuhfat al Nadzirin,” (Bahasa Jawa tulisan pegon: Pengetahuan Mantiq).
n. Kitab “Fath al-Gafur fi Abyat al Buhur,” (Bahasa Arab: Wazan syair arab).
o. Buku “Pengetahuan waris; Pengetahuan Waris Terjemah Matan al-Rahbiyah,” (Bahasa Indonesia: Pengetahuan Waris).
p. Buku “Sejarah Pendiri Tangerang; Raden Aria Wangsakara,” (Bahasa Indonesia: Sejarah).
r. Buku “Dari Banten Ku Sebutkan Namamu,” (Bahasa Indonesia: Novel).
s. Buku “Buku Induk Fiqih Islam Nusantara,” (Bahasa Indonesia, Fiqih).
Beliau tuliskan kreasi yang dengan judul syarah kitab Alfiyah Ibnu Malik, dengan nama; “Kitab Al Manahij Al Shafiyyah Fi Syarhi Al Alfiyyah Lil Badi Wa Al Syai fi Al Arabiyyah”. Kitab ini (kemungkinan) syarah kitab Alfiyah pertama kali yang dicatat ulama Nusantara dalam Bahasa Arab.
Ini ialah lis pendidikan ponpes yang dulu pernah ditelusuri oleh KH Imaduddin Utsman Al Bantani, salah satunya ialah:
1. Pondok Pesantren Ashhabul Maimanah di Serang, bimbingan KH Muhammad Syanwani al Bantani.
2. Pondok Pesantren Riyadl al-Alfiyah di Pandeglang bimbingan KH Sanja.
3. Pondok Pesantren Darul Makna Syekh Ciliwulung bimbingan KH Mufti Asnawi, Cakung Carenang.
4. Pondok Pesantren At-Thohiriyah di Kaloran, Serang bimbingan KH Tubagus Hasuri Bin Tohir.
5. Pondok Pesantren al-Hidayah di Cisantri bimbingan KH Ahmad Bustomi Pandeglang.
6. Pondok Pesantren Cidahu bimbingan Abuya Dimyati, Pandeglang.
7. Pondok Pesantren Darul Falah, Rengasdengklok, Karawang bimbingan KH Obay Hasan Bashri.
8. Pondok Pesantren al-Wardayani di Sukabumi bimbingan KH Badru.
9. Pondok Pesantren Pertapan di Binuang, Serang bimbingan KH Wasi bin Anwar.
10. Pondok Pesantren Gaga di Kronjo.
11. Pondok Pesantren Buniayu di Balaraja.
11. Ruwaq al-Azhar di Iskandaria, Mesir dan sejumlah pesantren yang lain dalam pengajian pasaran.
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.